Pemanfaatan GIS dalam Pelayanan Pasar

     Argis merupakan suatu alat dalam Sistem informasi Geografis (GIS)  yang bentuknya software . Sehingga untuk mengetahui bentuk informasi tentang permukaan bumi dapat dengan mudah dengan menggunakan software ini. Bukan saja memperoleh informasi, argis juga termasuk didalamnya dalam mengelola, menganalisis dan meyimpan data. Tempat penyimpanan data di Argis berupa ArcCatalog. Selain itu, ArcCatalog juga bisa mengolah data.
Dengan adanya Argis ini, data yang sifatnya konvesional bisa menjadi informatik dan juga etestik. Sebab dalam argis itu sendiri terdapat tools-tools yang bermacam-macam serta lebih mudah digunakan. Hal ini dapat mendukung kegiatan perencanaan dan memecahkan masalah-masalah perencanaan.
Untuk project digitasi ini menggunakan kasus di Kota semarang yang merupakan ibukota dari provinsi jawa Tengah. Lokasinya yang berada diantara kota Jakarta dan Surabaya membuatnya juga ikut menjadi berkembang. Bukti perkembangan daerah ini yaitu dengan adanya wilayah pantai Utara (PANTURA). Akibatnya, dengan adanya wilayah pantai utara tersebut segala infrastruktur, prasarana dan sarana mulai berkembang. Sehingga perkembangan ini, diikuti oleh pertumbuhan penduduk baik yang lahir maupun yang migrasi dari daerah lain ke Kota Semarang. Namun, pertumbuhan penduduk ini menyebabkan urbanisasi yang tidak bisa dikendalikan. Sehingga kebutuhan penduduk akan prasarana dan sarana tidak dapat tercukupi. Fasilitas umum maupun sosial yang seharusnya melayani masyarakat di kelurahan satu dan lainya berbeda-beda. Ada fasilitas yang termasuk di bawah ambang batas menyebabkan kerugian pembangunan fasilitas ada yang tidak dapat menjangkau seluruh penduduk. Sebagai contohnya adalah pasar.
Pasar merupakan salah satu aktivitas ekonomi dimana didalamnya terdapat permintaan dan penawaran serta mekanisme baik bersifat sempurna maupun tidak sempurna. Pembangunan pasar di Kota semarang berbeda-beda. Ada yang bisa menjangkau keselurahan penduduk adapun yang tidak bisa menjangkau. Kterjangkauan disebabkan karena jumlah penduduk ataupun jarak antara pasar dan tempat penduduk tinggal. Menurut Kementreian Pekerjaan Umum (Permen PU), dalam satu Kecamatan minimal terdapat 1 pasar yang mampu melayani penduduk yang berjumlah maksimal 30.000 penduduk. Berikut adalah data tingkat pelayanan jumlah penduduk, jumlah pasar dan tingkat pelayanan di Kota semarang yang sudah terbentuk dalam kelurahan. Data ini merupakan data yang bersal dari BPS Kota Semarang.

Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah Pasar
Tingkat Pelayanan
Mijen
54875
1
Tidak Terlayani
Gunungpati
73549
2
Tidak Terlayani
Banyumanik
127176
5
Terlayani
Gajah Mungkur
63135
1
Tidak Terlayani
Semarang Selatan
83123
5
Terlayani
Candisari
79938
3
Terlayani
Tembalang
138357
3
Tidak Terlayani
Pedurungan
174005
7
Terlayani
Genuk
88967
5
Terlayani
Gayamsari
73052
2
Tidak Terlayani
Semarang Timur
79573
4
Terlayani
Semarang Utara
127395
10
Terlayani
 Semarang Tengah
72146
0
Tidak Terlayani
Semarang Barat
160102
3
Tidak Terlayani
Tugu
29807
1
Terlayani
Ngaliyan
118447
4
Terlayani

Adapun langkah-langkah dalam menganlisis suatu daerah bisa terlayani oleh pasar yaitu sebagai berikut ini
Input
Proses
Ouput

Dan menginput data ada dua macamcaranya, yaitu bisa lewat add data dan Arc Catalog. Data yang dinput berupa data yang berbentuk .shv atau shape file. Dalam pemasukan data ini yaitu data Kota semarang yang mana masih bentuknya satu dan perlu dipotong-potong menjadi beberapa kelurahan di Kota Semarang.
Untuk memilah data ke dalam bentuk kelurahan, bisa langsung ke tabel of conten dari data kotasemarng.shv. Caranya dengan megklik kanan datanya kemudian pilih pada bagian properties. Untuk klasifikasi ada dua cara yaitu melalui categories dan  quantities. Cara tersebut terdapat pada symbologis. Kemudian Add All Value, maka data kota semarang akan menjadi kelurahan.
Adapun output dari symblogis ini yaitu berupa  peta yang terbagi-bagi dalam beberapa poligon serta degradasi warnanya.


Tahapan Kedua bertujuan untuk menklasifikasikan kota semarang kedalam bentuk pasar yang terlayani dan tidak terlayani.

Input
Proses
Ouput

Input data terdiri dari peta berbentuk poligon dan data atribut. Peta yang dipakai berupa peta hasil output dari kalsifikasi kelurahan-kelurahan. Sedangkan data atribut berupa data jumlah penduduk dan jumlah pasar. Dimana dengan data ini akan bisa ditentukan tingkat pelayanan pasar di kota Semarang.
Dalam proses pengklasifikasian data, sebelumnya data Jumlah penduduk dikalian jumlah pasar. Kemudian hasilnya dibagi 30.000. Hasil dari data ini akan menjadi tingkat pelayanan pasar. Untuk menghitung kalkulasi tersebut, bisa menuju atribut tabelàadd field. Kemudian Calculate field. Kemudian untuk pengkalisifkasian ke simbology kemudian ke kuantities. Dalam quantities ini, data dapat ditentukan range-nya melalui clssify.
Output dari kalsifikasi data yaitu klasifikasi kelurahan yang terlayani dan tidak terlayani berdasarkan degradasi warna.Warna terang merupakan wilayah yang tidak terlayani pasar. Sedangkan yang gelap merupakan wilayah yang terlayani pasar.

Tahapan selanjutnya adalah pembuatan  pembuatan grafik.
Input
Proses
Output


Dalam tahap pembuatan grafik, input data berupa tabel dari masing-masing kelurahan. Dalam input grafik ini akan cari seberapa besar jumah yang terlayani dan tidak terlayani dimasin-masing kelurahan.





Dalam proses pemubuatan grafik, adapun tools yang digunakan berupa tool grafik yang berada pada menu tools itu sendiri. Dalam langkah-langkahnya terdapat pengaturan berupa grafik dari x dan y. Selain itu juga diatur tampilan grafik baik 2D dan 3D.
Ouput dari pembuatahgrafik yaitu berupa grafik tingkat pelayanan di masing-masing kelurahan.

dan hasil peta palayanan pasarnya adalah sebagai berikut ini

Peta Tingkat Pelayanan Pasar




Komentar

Postingan Populer