Pemanfaatan GIS dalam Pelayanan Pasar
Dengan
adanya Argis ini, data yang sifatnya konvesional bisa menjadi informatik dan juga etestik. Sebab dalam argis itu sendiri terdapat tools-tools yang bermacam-macam
serta lebih mudah digunakan. Hal ini dapat mendukung kegiatan perencanaan dan
memecahkan masalah-masalah perencanaan.
Untuk project digitasi ini menggunakan kasus di Kota semarang yang merupakan ibukota dari provinsi jawa Tengah. Lokasinya yang berada diantara kota
Jakarta dan Surabaya membuatnya juga ikut menjadi berkembang. Bukti
perkembangan daerah ini yaitu dengan adanya wilayah pantai Utara (PANTURA). Akibatnya,
dengan adanya wilayah pantai utara tersebut segala infrastruktur, prasarana dan sarana
mulai berkembang. Sehingga perkembangan ini, diikuti oleh pertumbuhan penduduk
baik yang lahir maupun yang migrasi dari daerah lain ke Kota Semarang. Namun,
pertumbuhan penduduk ini menyebabkan urbanisasi yang tidak bisa dikendalikan.
Sehingga kebutuhan penduduk akan prasarana dan sarana tidak dapat tercukupi. Fasilitas
umum maupun sosial yang seharusnya melayani masyarakat di kelurahan satu dan
lainya berbeda-beda. Ada fasilitas yang termasuk di bawah ambang batas
menyebabkan kerugian pembangunan fasilitas ada yang tidak dapat menjangkau
seluruh penduduk. Sebagai contohnya adalah pasar.
Pasar
merupakan salah satu aktivitas ekonomi dimana didalamnya terdapat permintaan dan
penawaran serta mekanisme baik bersifat sempurna maupun tidak sempurna.
Pembangunan pasar di Kota semarang berbeda-beda. Ada yang bisa menjangkau
keselurahan penduduk adapun yang tidak bisa menjangkau. Kterjangkauan
disebabkan karena jumlah penduduk ataupun jarak antara pasar dan tempat
penduduk tinggal. Menurut Kementreian Pekerjaan Umum (Permen PU), dalam satu
Kecamatan minimal terdapat 1 pasar yang mampu melayani penduduk yang berjumlah
maksimal 30.000 penduduk. Berikut adalah data tingkat pelayanan jumlah
penduduk, jumlah pasar dan tingkat pelayanan di Kota semarang yang sudah
terbentuk dalam kelurahan. Data ini merupakan data yang bersal dari BPS Kota
Semarang.
Kecamatan
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah Pasar
|
Tingkat Pelayanan
|
Mijen
|
54875
|
1
|
Tidak Terlayani
|
Gunungpati
|
73549
|
2
|
Tidak Terlayani
|
Banyumanik
|
127176
|
5
|
Terlayani
|
Gajah Mungkur
|
63135
|
1
|
Tidak Terlayani
|
Semarang Selatan
|
83123
|
5
|
Terlayani
|
Candisari
|
79938
|
3
|
Terlayani
|
Tembalang
|
138357
|
3
|
Tidak Terlayani
|
Pedurungan
|
174005
|
7
|
Terlayani
|
Genuk
|
88967
|
5
|
Terlayani
|
Gayamsari
|
73052
|
2
|
Tidak Terlayani
|
Semarang Timur
|
79573
|
4
|
Terlayani
|
Semarang Utara
|
127395
|
10
|
Terlayani
|
Semarang Tengah
|
72146
|
0
|
Tidak Terlayani
|
Semarang Barat
|
160102
|
3
|
Tidak Terlayani
|
Tugu
|
29807
|
1
|
Terlayani
|
Ngaliyan
|
118447
|
4
|
Terlayani
|
Adapun langkah-langkah dalam menganlisis suatu daerah bisa terlayani oleh pasar yaitu sebagai berikut ini
Input
|
Proses
|
Ouput
|
|
|
|
Dan
menginput data ada dua macamcaranya, yaitu bisa lewat add data dan Arc Catalog.
Data yang dinput berupa data yang berbentuk .shv atau shape file. Dalam pemasukan data ini yaitu data Kota semarang
yang mana masih bentuknya satu dan perlu dipotong-potong menjadi beberapa
kelurahan di Kota Semarang.
|
Untuk
memilah data ke dalam bentuk kelurahan, bisa langsung ke tabel of conten dari
data kotasemarng.shv. Caranya dengan megklik kanan datanya kemudian pilih
pada bagian properties. Untuk klasifikasi ada dua cara yaitu melalui
categories dan quantities. Cara
tersebut terdapat pada symbologis. Kemudian Add All Value, maka data kota
semarang akan menjadi kelurahan.
|
Adapun
output dari symblogis ini yaitu berupa
peta yang terbagi-bagi dalam beberapa poligon serta degradasi
warnanya.
|
Tahapan
Kedua bertujuan untuk menklasifikasikan kota semarang kedalam bentuk pasar yang
terlayani dan tidak terlayani.
Input
|
Proses
|
Ouput
|
|
||
Input
data terdiri dari peta berbentuk poligon dan data atribut. Peta yang dipakai
berupa peta hasil output dari kalsifikasi kelurahan-kelurahan. Sedangkan data
atribut berupa data jumlah penduduk dan jumlah pasar. Dimana dengan data ini
akan bisa ditentukan tingkat pelayanan pasar di kota Semarang.
|
Dalam
proses pengklasifikasian data, sebelumnya data Jumlah penduduk dikalian
jumlah pasar. Kemudian hasilnya dibagi 30.000. Hasil dari data ini akan
menjadi tingkat pelayanan pasar. Untuk menghitung kalkulasi tersebut, bisa
menuju atribut tabelàadd field. Kemudian Calculate field. Kemudian untuk
pengkalisifkasian ke simbology kemudian ke kuantities. Dalam quantities ini,
data dapat ditentukan range-nya melalui clssify.
|
Output
dari kalsifikasi data yaitu klasifikasi kelurahan yang terlayani dan tidak
terlayani berdasarkan degradasi warna.Warna terang merupakan wilayah yang
tidak terlayani pasar. Sedangkan yang gelap merupakan wilayah yang terlayani
pasar.
|
Tahapan
selanjutnya adalah pembuatan pembuatan
grafik.
Input
|
Proses
|
Output
|
|
|
|
Dalam
tahap pembuatan grafik, input data berupa tabel dari masing-masing kelurahan.
Dalam input grafik ini akan cari seberapa besar jumah yang terlayani dan
tidak terlayani dimasin-masing kelurahan.
|
Dalam
proses pemubuatan grafik, adapun tools yang digunakan berupa tool grafik yang
berada pada menu tools itu sendiri. Dalam langkah-langkahnya terdapat pengaturan
berupa grafik dari x dan y. Selain itu juga diatur tampilan grafik baik 2D
dan 3D.
|
Ouput
dari pembuatahgrafik yaitu berupa grafik tingkat pelayanan di masing-masing
kelurahan.
|
dan hasil peta palayanan pasarnya adalah sebagai berikut ini
Peta Tingkat Pelayanan Pasar |
Komentar
Posting Komentar